Colorado Action – Kisah Relawan David Susanto dan Sosok Inspiratif dalam Dunia Kemanusiaan memperlihatkan bahwa kerja kemanusiaan bukan hanya soal memberi bantuan, tetapi juga membangun keberdayaan masyarakat. David, yang awalnya hanya terlibat dalam distribusi logistik saat bencana di Pacitan, kini dipercaya memimpin tim evakuasi dan pelatihan tanggap darurat di banyak daerah rawan bencana. Ia membuktikan bahwa siapa pun bisa menjadi agen perubahan jika memiliki ketulusan dan ketekunan dalam bertindak.
Kisah Relawan David Susanto dan Sosok Inspiratif dalam Dunia Kemanusiaan tak lepas dari latar belakangnya sebagai mahasiswa teknik sipil. Ia pertama kali turun ke lapangan secara spontan ketika banjir besar melanda wilayahnya. Saat itu, ia tidak memiliki pengalaman atau pelatihan khusus. Namun rasa peduli dan naluri kemanusiaannya mendorongnya untuk ikut membantu evakuasi warga. Pengalaman tersebut menjadi titik balik yang mengubah arah hidupnya.
“Baca Juga : Kebijakan Publik Soal Hak Buruh Karyawan Pabrik, Jika Perusahaan Memutus Kontrak Kerja”
Selama bertahun-tahun, David mengikuti pelatihan kebencanaan secara mandiri dan aktif dalam berbagai simulasi penanggulangan bencana. Ia juga menggagas pelatihan untuk warga desa agar mereka bisa bersiap menghadapi risiko alam. Dengan pendekatan edukatif, ia membangun kesadaran bahwa masyarakat bukan hanya korban, tapi juga bisa jadi pelindung bagi lingkungannya sendiri. Pelatihan dasar seperti penggunaan alat pemadam kebakaran, pertolongan pertama, dan penyusunan jalur evakuasi rutin ia selenggarakan di berbagai daerah.
David pernah diterjunkan ke daerah-daerah dengan kondisi sosial kompleks, termasuk wilayah konflik antarwarga. Dalam situasi seperti itu, ia lebih banyak bertindak sebagai penengah, bukan hanya penyelamat fisik. Ia mendengarkan cerita, menenangkan anak-anak yang kehilangan keluarganya, dan membangun kembali kepercayaan antarwarga. Meskipun tidak selalu berhasil, pendekatan emosional yang ia lakukan sering mempermudah proses rekonsiliasi.
“Simak juga: Siswi Temanggung, Rofidah Buktikan Latar Belakang Tak Halangi Masuk UGM”
Salah satu kekuatan utama David adalah kemampuannya berkomunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat. Ia terbiasa berbicara dengan warga desa, aparat, hingga perwakilan lembaga donor. Kemampuannya dalam menjaga koordinasi dan menyampaikan informasi dengan tenang membuatnya dipercaya memimpin tim relawan lintas daerah. Dalam setiap misi, ia mengedepankan briefing yang jelas, pembagian peran yang adil, dan evaluasi pasca-tugas yang terbuka.
Untuk meningkatkan efektivitas kerja, David mulai mengintegrasikan teknologi dalam aksi sosialnya. Ia menggunakan aplikasi pelacak logistik agar bantuan tidak menumpuk di satu titik, dan membuat peta interaktif yang menunjukkan titik-titik rawan longsor atau banjir. Bersama tim IT lokal, ia membangun sistem pelaporan yang mudah diakses warga. Inovasi ini menjadikan penanganan lebih cepat, tepat, dan transparan.
David menekankan pentingnya kerja kolektif dalam setiap kegiatan kemanusiaan. Ia percaya bahwa perubahan besar tidak bisa dibangun sendirian. Oleh karena itu, ia terus memperluas jaringan relawan dan menggandeng komunitas lokal untuk terlibat langsung. Tak jarang ia mengadakan forum diskusi dan kamp pelatihan lintas organisasi. Gerakan sosial yang inklusif ini menurutnya menjadi kunci keberlanjutan aksi kemanusiaan di masa depan.
Kini, David mulai fokus membina generasi relawan muda. Ia menyusun modul pelatihan untuk pelajar dan mahasiswa agar mereka mengenal nilai-nilai solidaritas sejak dini. Ia juga membuka program magang kemanusiaan yang tidak hanya fokus pada kegiatan fisik, tetapi juga strategi, komunikasi, dan pengelolaan sumber daya. David berharap, lewat pendekatan ini, lebih banyak anak muda akan terinspirasi untuk mengambil peran aktif dalam gerakan sosial.