Colorado Action – Ketua DPRD Jakarta menyatakan bahwa pengusaha lain bisa tiru Hipmi Jaya dalam membangun jaringan bisnis yang kolaboratif. Organisasi ini dinilai sukses mendorong pertumbuhan wirausaha muda. Mereka tidak hanya aktif mencetak pelaku usaha baru, tetapi juga membangun komunikasi intensif dengan pemerintah. Oleh karena itu, Ketua DPRD mengajak pelaku usaha lain meniru pola kerja yang dilakukan Hipmi. Kolaborasi lintas sektor seperti ini sangat dibutuhkan untuk mendorong pemerataan ekonomi di Jakarta.
Hipmi Jaya menjalankan banyak program yang berdampak langsung ke masyarakat. Mereka menggelar pelatihan, membuka akses modal, dan menciptakan forum temu bisnis. Selain itu, organisasi ini rutin melakukan kegiatan sosial di berbagai wilayah. Di sisi lain, mereka juga menjembatani dialog antara dunia usaha dan regulator. Dengan cara ini, aspirasi pelaku usaha dapat disampaikan secara terbuka dan solutif.
“Baca Juga : Tradisi Budaya Bulusan Asal Kudus, Upacara Adat Memberi Makan Ketupat ke Bulus”
Menurut Ketua DPRD, kunci utama keberhasilan pembangunan ekonomi lokal terletak pada kolaborasi. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian untuk menumbuhkan ekosistem bisnis. Maka dari itu, peran swasta seperti Hipmi Jaya sangat krusial. Selanjutnya, ia berharap pengusaha dari berbagai bidang mulai menjalin kemitraan dengan komunitas dan lembaga lain. Kolaborasi lintas sektor bukan sekadar strategi, tapi kebutuhan zaman.
Wirausaha muda harus mendapatkan ruang yang lebih luas. Ketua DPRD menekankan bahwa generasi ini cepat berinovasi dan adaptif terhadap teknologi. Oleh sebab itu, pemerintah perlu menciptakan iklim usaha yang mendukung kreativitas mereka. Salah satu caranya yaitu dengan menghadirkan inkubasi bisnis, pendampingan hukum, dan kemudahan izin usaha. Jika dukungan tepat sasaran, maka pertumbuhan bisnis rintisan akan semakin pesat.
“Simak juga: Anak Petani dari SMA CT ARSA Diterima di 15 Kampus Top Dunia”
Model kerja Hipmi Jaya bisa direplikasi di banyak wilayah lain. Namun, tentu saja harus disesuaikan dengan kebutuhan lokal masing-masing. Ketua DPRD menyarankan agar pemuda di tingkat kelurahan dan kecamatan mulai membentuk komunitas serupa. Dengan demikian, pemerataan akses pelatihan dan jejaring bisnis dapat lebih cepat tercapai. Pendekatan ini memungkinkan pengusaha kecil tumbuh bersama, bukan bersaing sendiri-sendiri.
Pemerintah Jakarta tetap membuka ruang komunikasi dengan komunitas usaha. Ketua DPRD menegaskan bahwa suara pengusaha akan selalu didengar jika disampaikan lewat jalur yang konstruktif. Sementara itu, ia juga mendorong pengusaha agar aktif dalam forum diskusi publik. Ketika komunikasi berjalan dua arah, kebijakan menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan pelaku usaha. Oleh karena itu, sinergi antara legislatif, eksekutif, dan komunitas bisnis harus dijaga bersama.
Melalui berbagai program Hipmi, pengusaha lokal kini lebih percaya diri dalam menampilkan produknya. Mereka tampil di bazar, mengikuti pelatihan, dan mendapat peluang pendanaan. Aktivitas seperti ini tidak hanya membangun jejaring, tetapi juga meningkatkan kapasitas diri. Akibatnya, kualitas produk lokal meningkat dan mampu bersaing di pasar lebih luas. Ketua DPRD menyambut baik tren ini dan berharap dukungan terus mengalir ke akar rumput.