Colorado Action – Ponpes Al Khoziny yang berlokasi di Sidoarjo mengalami ambruknya salah satu bangunan utama dan menyebabkan perhatian besar dari publik. Insiden ini menjadi sorotan nasional karena melibatkan fasilitas pendidikan keagamaan yang seharusnya aman bagi santri. Banyak pihak menilai kejadian tersebut sebagai bukti lemahnya pengawasan terhadap pembangunan infrastruktur pendidikan. Masyarakat mendesak agar pemerintah dan DPR meninjau kembali kebijakan yang mengatur standar keamanan dan pemeliharaan bangunan sekolah, terutama pondok pesantren. Kementerian terkait juga diminta lebih aktif dalam memantau penggunaan dana bantuan pendidikan agar tepat sasaran dan berkualitas. Kasus ini memunculkan keprihatinan mendalam karena menyangkut keselamatan generasi muda yang sedang menuntut ilmu di lembaga pendidikan berbasis keagamaan.
“Baca Juga : Relawan Solid Dukung Luthfi–Taj Yasin di Boyolali”
Pasca ambruknya Ponpes Al Khoziny, berbagai pihak meminta DPR dan pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan infrastruktur pendidikan. Ketua Komisi VIII DPR menilai bahwa peristiwa ini menjadi pengingat penting akan lemahnya sistem pengawasan pembangunan fasilitas keagamaan. DPR diharapkan meninjau kembali alokasi anggaran dan memastikan setiap proyek pembangunan memenuhi standar keamanan. Selain itu, kerja sama antara kementerian agama, pendidikan, dan lembaga pengawas konstruksi perlu diperkuat agar kasus serupa tidak terulang. Ponpes Al Khoziny menjadi contoh nyata bahwa perhatian terhadap infrastruktur pendidikan tidak boleh hanya fokus pada jumlah, tetapi juga pada kualitas dan keamanan. Evaluasi yang mendalam diharapkan menghasilkan perubahan kebijakan yang berpihak pada keselamatan peserta didik di seluruh Indonesia.
Setiap lembaga pendidikan, termasuk pesantren, memerlukan standar keamanan bangunan yang jelas dan terukur. Tragedi Ponpes Al Khoziny menegaskan betapa pentingnya penerapan regulasi konstruksi yang ketat. Banyak bangunan sekolah di daerah yang dibangun dengan dana terbatas dan pengawasan minim, sehingga rawan mengalami kerusakan. Pemerintah daerah bersama lembaga teknis perlu melakukan inspeksi rutin agar kondisi bangunan tetap layak pakai. Standar keamanan tidak hanya mencakup kekuatan struktur, tetapi juga sistem drainase, ventilasi, dan perlindungan terhadap bencana alam. Perhatian serius terhadap hal ini akan memastikan bahwa tempat belajar tidak menjadi ancaman bagi penghuninya. Keselamatan santri dan tenaga pendidik harus menjadi prioritas utama dalam setiap proyek pembangunan pendidikan di seluruh wilayah.
“Simak juga: Pasar Kripto Melemah, Nilai Bitcoin Terancam Terus Turun”
Kejadian ambruknya Ponpes Al Khoziny menunjukkan bahwa tanggung jawab dalam pembangunan pendidikan tidak bisa dibebankan hanya pada satu pihak. DPR sebagai lembaga pengawas harus aktif memastikan anggaran pendidikan digunakan dengan efektif, sementara pemerintah sebagai pelaksana wajib menjamin kualitas pengerjaan di lapangan. Sinergi antara kedua lembaga ini sangat dibutuhkan untuk menciptakan sistem pendidikan yang aman dan berkelanjutan. Selain itu, masyarakat juga perlu dilibatkan dalam pengawasan melalui forum publik agar transparansi meningkat. Tragedi seperti ini seharusnya menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama lintas sektor demi keselamatan generasi penerus bangsa. Hanya dengan kerja kolektif, infrastruktur pendidikan dapat berkembang dengan kualitas yang sesuai standar nasional.
Masyarakat berharap pemerintah segera memperbaiki kebijakan yang mengatur pembangunan fasilitas pendidikan. Evaluasi terhadap kasus Ponpes Al Khoziny harus menghasilkan rekomendasi nyata yang mendorong peningkatan kualitas dan pengawasan proyek. Lembaga pendidikan berbasis keagamaan seperti pesantren memiliki peran penting dalam pembentukan karakter bangsa, sehingga sudah sepatutnya mendapat perhatian khusus dalam hal keamanan. Pemerintah juga diharapkan memperluas program audit bangunan pendidikan di seluruh daerah agar potensi kerusakan dapat terdeteksi lebih awal. Dengan langkah konkret dan kebijakan yang tepat, keselamatan santri dan tenaga pendidik dapat lebih terjamin. Kejadian ini menjadi pembelajaran penting untuk membangun masa depan pendidikan yang lebih aman, tangguh, dan berkualitas di Indonesia.