Colorado Action – Rofidah, siswi asal desa di Temanggung, berhasil membuktikan bahwa latar belakang keluarga tak menghalangi langkahnya masuk Universitas Gadjah Mada. Ayahnya bekerja sebagai buruh tani, sementara ibunya membuka warung kecil di depan rumah. Meski terbatas, Dia terus mencetak prestasi. Ia lulus jalur SNBP dan kini resmi jadi mahasiswa Ilmu Komunikasi UGM.
Sejak SMP, Rofidah sudah menulis mimpi kuliah di Yogyakarta. Ia belajar di bawah lampu minyak saat listrik padam. Orang tuanya tak mampu membelikan gawai, jadi ia meminjam ponsel guru untuk belajar daring. Rofidah tak pernah absen ikut olimpiade dan lomba menulis. Ia meraih juara satu esai tingkat provinsi. Tekad kuat membuatnya terus bergerak maju.
Rofidah tak punya cukup uang untuk ikut bimbingan belajar. Ia mengandalkan buku bekas dan video YouTube gratis. Ia membuat jadwal sendiri dan menyusun target belajar mingguan. Guru di sekolah memberinya pinjaman soal-soal tahun lalu. Ia mengejar ketertinggalan dengan rajin bertanya dan membuat ringkasan pelajaran. Belajar mandiri menjadi kekuatan utamanya menghadapi persaingan ketat.
Kepala sekolahnya menulis surat rekomendasi langsung ke panitia SNBP. Warga desa ikut menyemangati saat Rofidah mengirim berkas pendaftaran. Beberapa tetangga bahkan menyumbang biaya transportasi ke Yogyakarta saat tes wawancara. Dukungan itu memberi Rofidah kepercayaan diri. Ia tak merasa sendirian. Semangat gotong royong lingkungan kecil membantunya menembus universitas besar.
“Simak juga: Antusiasme Warga Watumbohoti & Parasi Ikuti Cek Kesehatan”
Setelah pengumuman, Rofidah menangis memeluk ibunya. Ia merasa berhasil mengangkat nama keluarga yang selama ini dipandang sebelah mata. Ayahnya berjanji akan terus bekerja keras agar ia bisa kuliah hingga lulus. Rofidah bertekad membalas perjuangan itu dengan prestasi. Ia ingin membuktikan bahwa anak dari keluarga sederhana bisa bersaing secara nasional. Tak ada alasan untuk menyerah.
Kini, Rofidah aktif berbagi pengalaman di media sosial. Ia ingin jadi inspirasi bagi siswa lain yang menghadapi keterbatasan serupa. Banyak pengikutnya bertanya soal strategi belajar dan tips lolos SNBP. Rofidah merespons satu per satu. Ia juga mengisi webinar motivasi pelajar desa. Ia yakin semakin banyak anak desa bisa kuliah, semakin cepat perubahan terjadi dari akar.