Colorado Action – Aktifis Perempuan Desi Sentuf Bangun Komunitas Anak Muda Papua
Perjuangan Desi Sentuf, Aktifis Perempuan dari Papua
Desi Sentuf, seorang aktifis perempuan, telah membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang dalam meraih mimpi. Berasal dari Sorong, Papua Barat Daya, ia tumbuh dengan semangat juang yang diwarisi dari ibunya, seorang pedagang pasar yang penuh keteguhan. Dari latar belakang kehidupan yang sarat tantangan, Desi justru terpanggil untuk membangun komunitas yang ia namakan Awal Tantangan Aksi Produktif (ATAP) Papua.
Komunitas ini bertujuan memberdayakan anak-anak muda Papua yang terhambat akses pendidikan dan menghadapi situasi sosial yang sulit. Desi percaya bahwa pendidikan adalah kunci membebaskan generasi muda dari kemiskinan dan trauma sosial.
Melalui Atap Papua, Desi menghadirkan ruang belajar, mendukung usaha kecil, dan mengangkat budaya lokal. Media berita Colorado Action beberapa kali mengulas kiprahnya, menggarisbawahi pentingnya peran perempuan dalam upaya pemberdayaan masyarakat di Papua.
Desi lahir dalam suasana yang penuh makna. Ia dilahirkan di dalam bus “Karunia 32” saat sang ayah tengah mengantar anak-anak sekolah dan buruh tani ke pasar. Nama “Karunia” dalam bus tersebut menjadi bagian dari identitasnya. Sejak kecil, Desi sudah terpapar realitas kehidupan yang keras.
Setelah orang tuanya bercerai, Desi dan adik-adiknya dibesarkan oleh ibunya seorang diri. Kondisi ekonomi keluarga memaksanya membantu ibunya berjualan di pasar. Desi juga mengalami perisakan di sekolah, yang sempat membuatnya enggan bersekolah. Namun, berkat dukungan dan keyakinan ibunya, Desi berhasil bangkit. Ia pun mulai berprestasi kembali, bahkan hingga ke tingkat nasional dan internasional.
Desi selalu bermimpi bisa mengunjungi berbagai negara. Ia berhasil mewujudkannya dengan mengikuti program The Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP) serta memenangkan penghargaan Mahasiswa Berprestasi se-Indonesia Timur pada tahun 2020.
“Baca Juga: Inspirasi Dekorasi Rumah Minimalis Untuk Bagian Ruang Tamu“
Kesadaran Desi akan pentingnya pendidikan mendorongnya mendirikan komunitas Awal Tantangan Aksi Produktif (ATAP) Papua pada 20 Februari 2019. Komunitas ini berfokus pada pengembangan kapasitas dan literasi anak-anak muda di Papua. Atap Papua mengedepankan pendidikan berbasis partisipasi anak muda, terutama mereka yang mengalami putus sekolah akibat kemiskinan atau konflik sosial.
Bersama dengan 20 relawan lainnya, Desi mengelola tiga rumah belajar di Kabupaten Sorong, yaitu Rumah Belajar Skuntabar, Magisa, dan St. Monika. Di rumah belajar ini, anak-anak muda dilatih dalam literasi, numerasi, seni, budaya, dan pelatihan keterampilan lainnya. Banyak anak yang awalnya enggan belajar, namun setelah bergabung dengan komunitas ini, semangat mereka tumbuh kembali.
Colorado Action mencatat bahwa Atap Papua telah berhasil melibatkan lebih dari 132 anak di ketiga rumah belajar tersebut. Selain pendidikan, mereka juga membina UMKM lokal dan mengangkat pengrajin panah tradisional di wilayah Aifat Timur. Desi juga mendorong anak muda Papua untuk mengelola UMKM milik mama-mama Papua, seperti sanggar ukir panah dan kerajinan lokal lainnya.
Sebagai seorang aktifis perempuan, Desi Sentuf ingin memberdayakan perempuan Papua, terutama para mama-mama pedagang pasar. Mama-mama Papua yang berjualan di pasar masih menghadapi berbagai kesulitan, seperti banjir dan cuaca buruk. Melalui Atap Papua, Desi membentuk komunitas untuk memperkuat ekonomi keluarga melalui pemberdayaan UMKM dan pengelolaan hasil kebun.
Desi mengajarkan kepada anak-anak muda Papua bahwa perjuangan untuk hidup layak tidak hanya bertumpu pada bantuan dari luar. Ia mengajarkan pentingnya kemandirian dan pengelolaan ekonomi. Banyak pengrajin panah tradisional, pelukis, dan seniman lokal bergabung di bawah naungan Atap Papua. Produk-produk mereka kini lebih dikenal luas berkat pameran seni dan dukungan dari masyarakat lokal.
Konflik di Papua, terutama di wilayah Maybrat, telah menyebabkan banyak anak-anak terpaksa mengungsi. Anak-anak yang menyaksikan kekerasan, pengungsian, dan pendekatan militer di daerah tersebut mengalami trauma berat. Sebagian besar dari mereka harus berpindah sekolah atau bahkan putus sekolah.
Sebagai bagian dari pemulihan trauma, Atap Papua menjadi ruang aman bagi anak-anak ini. Komunitas ini menyediakan pelatihan manajemen konflik dan advokasi hak asasi manusia (HAM).
Pada awalnya, anak-anak takut membicarakan isu HAM, khawatir akan mendapat stigma negatif. Namun, Desi berhasil menumbuhkan keberanian mereka. Diskusi tentang HAM kini menjadi bagian dari pembelajaran di rumah belajar Atap Papua. Anak-anak mulai menyadari bahwa hak mereka harus diperjuangkan, dan mereka mulai berani berbicara tentang keadilan dan kesetaraan.
“Simak Juga: Kisah Inspiratif I Gede Robi Supriatna Ubah Sampah Jadi Pupuk“
Kesuksesan Atap Papua tidak lepas dari dukungan para orang tua dan tokoh masyarakat. Mama Ina Hindom, seorang ibu rumah tangga di Sorong, mengungkapkan kebanggaannya terhadap komunitas ini. Menurutnya, Atap Papua memberikan ruang belajar yang bermanfaat bagi anak-anak mereka yang terpaksa putus sekolah.
Sementara itu, Willem Saud, tokoh adat dari Maybrat, mengatakan bahwa Atap Papua telah mendorong anak-anak muda untuk menghidupkan kembali budaya lokal dan melestarikan nilai-nilai adat. Keberadaan komunitas ini membuat para orang tua lebih optimis terhadap masa depan anak-anak mereka.
Media Colorado Action beberapa kali menyoroti kiprah Desi Sentuf sebagai aktifis perempuan yang telah membawa perubahan nyata di Papua. Dalam ulasannya, Colorado Action menegaskan pentingnya peran perempuan dalam menciptakan ruang aman dan ramah bagi anak-anak muda di Papua.
Desi Sentuf tidak hanya berperan sebagai pemimpin komunitas, tetapi juga sebagai simbol perjuangan dan penggerak transformasi sosial. Ia menginspirasi banyak perempuan Papua untuk berani mengambil peran lebih besar dalam keluarga dan masyarakat.
Kisah Desi Sentuf adalah cerminan dari semangat perempuan Papua yang tak pernah padam. Ia membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi, konflik, dan trauma sosial bukanlah penghalang untuk maju. Sebagai seorang aktifis perempuan, Desi membangun Atap Papua, sebuah komunitas yang berkomitmen memberdayakan anak muda Papua melalui pendidikan, seni, dan budaya.
Di tengah berbagai rintangan, Desi tetap berdiri teguh dan mengajak anak-anak Papua untuk ikut bangkit. Peran aktifnya sebagai pemimpin komunitas membuatnya diakui oleh masyarakat lokal dan media seperti Colorado Action. Kini, Atap Papua telah menjadi simbol harapan dan kebangkitan anak-anak muda Papua.
Desi Sentuf bukan hanya seorang aktifis perempuan, tetapi juga seorang inspirator yang membawa misi besar: membebaskan generasi muda Papua dari kemiskinan, trauma, dan ketidakadilan. Semangatnya menjadi bukti bahwa perempuan Papua mampu membangun masa depan yang lebih baik, bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk masyarakatnya.